NAMA : Ida Parwaati
NPM : 1610080
PRODI : Manajemen I/B
QUIZ : Ke-9
1.
Apa
yang dimaksud dengan job description dan job specification? Jelaskan
dengan contohnya!
Jawab:
Job Description
(uraian jabatan) menurut Siswanto (2002:128) adalah “rincian pekerjaan yang
berisi informasi menyeluruh tentang tugas/kewajiban, tanggung jawab, dan
kondisi-kondisi yang diperlukan apabila pekerjaan tersebut dikerjakan”.
Job Spesification (Spesifikasijabatan) menurut
Nitisemito (1980:26) “merupakan suatu informasi tentang syarat – syarat yang
diperlukan bagi setiap karyawan agar dapat memangku suatu jabatan dengan baik”.
Contoh:
PERUSAHAAN CV. MAKMUR
SENTOSA
Uraian Pekerjaan (Job Description)
Nama jabatan :
Supervisor
Departemen
: Produksi/Lapangan
Lokasi
: Pabrik induk, jakarta
Pengawas
: Manager / Asst. Manager
Kode jabatan :
NA-101
Tanggal
: 16 November 2007
Disetujui oleh :
General Manajer M.wahyu Arya P,SE,M.Si.
Fungsi
: Memimpin atau Mensupervisi Mengkoordinasikan, Mengarahkan, dan
Megendalikan Pekerja Bawahannya agar dapat Mencapai Tujuan Kelompok atau Target
yang ditetapkan oleh Manajemen.
Tugas-Tugas
: Supervisor bertanggung jawab untuk mengatur, mengontrol dan meningkatkan
kemampuan sumberdaya manusia ,bahan baku setengah jadi/jadi dan mesin – mesin
produksi didalam wilayah tanggung jawabnya guna memaksimalkan effisiensi,
meminimalkan biaya dan menghasilkan bahan setengah jadi/jadi yang memenuhi
standard kebutuhan pelanggan.
Wewenang
: Wewenang dalam mendisiplinkan anak buahnya sesuai
dengan kententuan/peraturan yang berlaku di perusahaan.Wewenang dalam
menghentikan dan mengatur pengoperasian mesin– mesin produksi guna mencapai
hasil produksi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta pemenuhan batas
waktu pengiriman hasil produksi.
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab dalam
melakukan supervisi langsung terhadap kepala regu yang dibawahinya (serta mampu
mensupervisi secara tidak langsung semua karyawan yang berada di bawah tanggung
jawabnya), hal ini termasuk dalam member
kan bimbingan/pelatihan kepada anak buah guna mencapai tingkat batas
minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan mendisiplinkan anak buahnya
sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di perusahaan .
Bertanggung jawab dalam mencapai tingkat kuantitas (output) ,kualitas dan
schedule produksi serta tingkat utilisasi mesin produkssi yang telah ditetapkan
dan disepakati bersama.
Bertanggung jawab dalam pemenuhan standard kualitas hasil produksi sesuai
dengan tingkat kebutuhan customer & schedule pengiriman hasil produksi
sesuai PPIC schedule.
Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja dan standard kebersihan
lingkungan kerja (keteraturan/kerapihan lingkungan kerja).
Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan membina kerja sama team
yang solid.
Bertanggung jawab dalam membuat laporan secara berkala kepada atasannya
atas hasil kerjanya beserta analisa permasalahannya, tindakan–tindakan
perbaikan atas permasalahan tersebut serta batas waktu estimasi penyelesaian
masalah–masalah tersebut secara singkat , padat dan kongkrit.
Hubungan Lini
:
Atasan langsung : MANAGER /
ASST.MANAGER
Bawahan langsung : Pegawai.
Kondisi Kerja
: Pekerjaan sebagian besar berada dan dilakukan dibagian
produksi/lapangan
PERUSAHAAN CV. MAKMUR
SENTOSA
spesifikasi pekerjaan (Job Specification)
Nama jabatan :
Supervisor
Departemen
: Produksi/Lapangan
Lokasi
: Pabrik induk, jakarta
Pengawas
: Manager / Asst. Manager
Kode jabatan : NA-101
Tanggal
: 16 November 2007
Disetujui oleh : General
Manajer M.wahyu Arya P,SE,M.Si.
Faktor-faktor keahlian
Pendidikan
: Diperlukan lulusan Sarjana (S-1) semua jurusan
Pengalaman :
Tidak diutamakan, karena akan diberikan training dan pelatihan pelatihan
lainnya
Komunikasi
: Keahlian dalam berbicara dan
berkomunikasi sangat penting untuk mengarahkan semua karyawan yang berada
dibawah tanggung jawabnya
Faktor-faktor Sumber Daya
Tuntutan mental : Inisiatif, kreatif, supel, dan
kecerdasan, merupakan hal wajib karena mereka harus berhadapan langsung dengan
karyawan
Kondisi kerja
: Pekerjaan sebagian besar berada dan dilakukan dibagian produksi/lapangan
2.
Proses
perencanaan sumber daya manusia meliputi beberapa tahap. Sebutkan tahap-tahap itu dan jelaskan!
Jawab:
Menurut Jackson dan
Schuler (1990), perencanaan sumber daya manusia yang tepat membutuhkan
langkah-langkah tertentu berkaitan dengan aktivitas perencanaan sumber daya
manusia menuju organisasi modern.
Langkah-langkah
tersebut meliputi :
·
Pengumpulan dan
analisis data untuk meramalkan permintaan maupun persediaan sumber daya
manusia yang diekspektasikan.
·
bagi perencanaan bisnis
masa depan.
·
Mengembangkan tujuan
perencanaan sumber daya manusia
·
Merancang dan
mengimplementasikan program-program yang dapat memudahkan organisasi untuk
pencapaian tujuan perencanaan sumber daya manusia.
Mengawasi dan
mengevaluasi program-program yang berjalan. Keempat tahap tersebut dapat
diimplementasikan pada pencapaian tujuan jangka pendek (kurang dari satu
tahun), menengah (dua sampai tiga tahun), maupun jangka panjang (lebih dari
tiga tahun). Rothwell (1995) menawarkan suatu teknik perencanaan sumber daya
manusia yang meliputi tahap :
investigasi baik pada
lingkungan eksternal, internal, organisasional:
1.forecasting atau
peramalan atas ketersediaan supply dan demand
2.sumber daya manusia
saat ini dan masa depan.
3.perencanaan bagi
rekrumen, pelatihan, promosi, dan lain-lain.
4.utilasi, yang
ditujukan bagi manpower dan kemudian memberikan feedback bagi proses awal.
3.
Apa
yang dimaksud dengan kompensasi?Jelaskan!
Jawab;
Kompensasi
adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan
tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan
harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang
telah diberikannya kepada organisasi / perusahaan tempat ia bekerja.
4.
Ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menetukan besarnya gaji karyawan.
Sebutkan faktor-faktor tersebut dan jelaskan!
Jawab:
nurut Manullang
(1996), ada beberapa faktor penting dalam menetapkan gaji yang adil, yaitu (p.
116) :
1.Pendidikan
Gaji yang diberikan harus sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan, misalnya
gaji seorang sarjana harus dibedakan dengan yang bukan sarjana.
2.Pengalaman
Gaji yang diberikan kepada orang yang sudah mempunyai pengalaman kerja tinggi
harus dibedakan dengan orang yang belum berpengalaman.
3.Tanggungan
Gaji sudah dianggap adil bila besarnya gaji bagi yang mempunyai tanggungan
keluarga yang besar dibedakan dengan yang mempunyai tanggungan keluarga
yang kecil.
4.Kemampuanperusahaan
Kemampuan perusahaan untuk membayar karyawannya juga harus diperhitungkan. Bila
perusahaan mendapat keuntungan sebaiknya karyawan juga dapat ikut menikmati
melalui peningkatan gaji, kesejahteraan, dan lain - lain.
5.Kondisi –
Bidang pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan keahlian yang khusus haruslah
dibedakan tingkat gajinya dengan pekerja yang mengerjakan pekerjaan biasa dan
sederhana.
5.
Apa
yang dimaksud dengan rekrutmen dan jelaskan langkah-langkah dalam rekrutmen
tenaga kerja diperusahaan!
Jawab:
Rekrutmen merupakan komunikasi
dua arah. Para pelamar menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti apa
rasanya bekerja di dalam sebuah organisasi. Sedangkan organisasi sangat
menginginkan informasi yang akurat tentang pelamar tersebut jika kelak mereka
menjadi karyawan.
Ada beberapa pengertian
rekrutmen menurut para ahli, sebagai berikut:
- Henry Simamora (1997:212) dalam buku koleksi digital Universitas
Kristen Petra menyatakan bahwa “Rekrutmen (Recruitment) adalah serangkaian
aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan,
keahlian dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang
diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.”
- Drs. Fautisno Cardoso Gomes (1995:105) menyatakan bahwa “rekruitmen
merupakan proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar untuk
dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi.”
- Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997:227)
dalam Nanang Nuryanta (2008) rekrutmen antara lain meliputi upaya
pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah
tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang
paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.
- Menurut Noe at. all ( 2000 ) rekrutmen didefinisikan sebagai
pelaksanaan atau aktifitas organisasi awal dengan tujuan untuk
mengidentifikasi dan mencari tenaga kerja yang potensial.
Langkah-langkah:
a. Mengidentifikasi jabatan yang lowong dan berapa jumlah tenaga yang
diperlukan.
Proses rekrutmen
dimulai saat adanya bidnag pkerjaan baru di perusahaan, karyawan dipindahkan atau
dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya
PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Dengan melihat dinamika dari
beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan perencanaan sumber daya manusia
yang sudah tersusun (jika ada) maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang
lowong dan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan
tersebut.
b. Mencari informasi jabatan melalui analisa jabatan.
Untuk memperoleh uraian
jabatan (job description) dan
spesifikasi jabatan (job
spessification) sebagai landasan dalam membuat persyaratan jabatan.
Persyaratan jabatan harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar
dalam penerapannya nanti tidak ditemui kekaburan-kekaburan yang mengganggu
proses selanjutnya.
c. Jika persyaratan jabatan telah tersusun, maka langkah berikutnya adalah
menentukan dimana kandidat yang tepat harus dicari.
Dua alternative untuk
mencari kandidat yakni dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Jika
diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang telah
direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira karyawan yang ada saat
ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika kandidat harus dicari dari
luar perusahaan maka perlu dipertimbangan dengan cermat metode rekrutmen yang
tepat untuk mendaptkan kandidat tersebut.
d. Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan.
Ada banyak metode
rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan rekrutmen seperti
iklan, employee referrals, walk-ins
& write-ins, Depnakertrans, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga
pendidikan, organisasi buruh, dan lain sebagainya. Perusahaan juga dapat
memilih lebih dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi yang terjadi
saat itu.
e.Memanggil kandidat-kandidat
yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan.Mengumpulkan berkas-berkas lamaran
mereka, dan meminta mereka mengisi formulir lamaran pekerjaan yang telah
disediakan untuk selanjutnya diproses dalam tahap seleksi.
f.
Menyaring/menyeleksi kandidat.
Prosedur seleksi perlu
dilakukan jika: 1) pelaksanaan tugas pada jabatan yang akan diisi memerlukan
ciri-ciri fisik dan psikis tertentu yang tidak dimiliki oleh setiap orang; 2)
ada lebih banyak kandidat yang tersedia dibandingkan jumlah jabatan yang akan diisi.
Ada banyak teknik atau metode seleksi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Hal
terpenting untuk diperhatikan adalah bahwa masing-masing teknik seleksi
mengukur karaktristik tertentu, sehingga akan memberi informasi yang
berbeda-beda mengenai kandidat. Pemilihan suatu teknik/metode sebagai predictor dalam prosedur seleksi
sangat tergantung pada: ciri-ciri pekerjaan, validitas dan reliabilitas metode,
persentase calon yang terseleksi, dan biaya penggunaan teknik tertentu.
Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah formulir lamaran, data
biografi, referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan kepribadian,
test fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan assessment center.
g. Membuat
penawaran kerja.
Setelah proses seleksi
dianggap cukup dan petugas rekrutmen sudah dapat menentukan kandidat terbaik
untuk jabatan tertentu, maka selanjutnya perlu dipersiapkan penawaran kerja.
Termasuk disini adalah mempersiapkan perjanjian kerja (KKB), memperkenalkan
secara lebih mendalam tentang peraturan dan kondisi kerja di perusahaan, dan
memastikan kapan kandidat akan mulai bekerja. Hal terpenting dalam tahap ini
adalah petugas rekrutmen harus menyiapkan kandidat cadangan untuk berjaga-jaga
kalau kandidat pertama menolak tawaran kerja atau terjadi hal-hal tak terduga.
h. Mulai bekerja.
Proses rekrutmen tidak
berhenti begitu saja setelah kandidat menerima penawaran kerja. Pada saat sudah
menjadi pegawai maka yang bersangkutan masih perlu dibantu agar ia dapat
bekerja secara optimal dan bertahan untuk waktu yang lama. Pegawai yang
bersangkutan harus dimonitor dan dinilai kinerjanya secara teratur, serta
diberikan pelatihan dan pengembangan. Pada tahap ini petugas rekrutmen perlu
mengkaji ulang cara-cara yang dipakai dalam merekrut dan menyeleksi pegawai,
hal ini sangat penting demi mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul
setelah pegawai diterima bekerja.
6.
Metode
perekrutan calon karyawan baru dibagi atas metode terututup dan metode
terbuka.Jelaskan perbedaan keduanya!
Jawab:
·
MetodeTertutup
Metode tertutup yaitu dimana perekrutan itu hanya diinformasikan kepada para
karyawan atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya lamaran yang masuk menjadi
relatif sedikit, sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang baik akan
semakin sulit.
·
MetodeTerbuka
Metode terbuka adalah dimana perekrutan itu diinformasikan secara luas dengan
memasang iklan pada media massa baik cetak maupun elektronik, agar tersebar
luas ke masyarakat. Dengan metode terbuka ini diharapkan banyak lamaran yang
akan masuk, sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang qualified
menjadi lebih besar.
7.
Jelaskan
secara singkat perbedaan rekrutmen internal dengan rekrutmen eksternal!
Jawab:
·
Rekrutmen
internal adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari dalam
perusahaan tersebut, yakni dengan cara memutasikan atau pemindahan karyawan
yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Pemindahan karyawan itu baik
yang bersifat vertikal (promosi ataupun demosi) maupun bersifat horizontal.
Jika masih ada karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan, sebaiknya
pengisian jabatan tersebut diambil dari dalam perusahaan, khususnya untuk
jabatan manajerial. Hal ini sangat penting untuk memberikan kesempatan promosi
bagi karyawan yang ada.
·
Rekrutmen
Eksternal adalah karyawan yang akan mengisi jabatan yang lowong dilakukan
perekrutan dari sumber-sumber tenaga kerja diluar perusahaan, yaitu:
a.Kantor penempatan tenaga kerja.
b. Lembaga-lembaga pendidikan.
c. Referensi karyawan atau rekanan.
d. Serikat-serikat buruh.
e. Pencangkokan dari perusahaan lain.
f. Nepotisme dan leasing.
g. Pasar tenaga kerja dengan memasang iklan pada media massa.
h. Sumber-sumber lainnya.
8.
Apa
yang dimaksud dengan seleksi dan sebutkan cara-cara yang harus dilakukan dalam
proses seleksi calonkaryawan baru!
Jawab:
Menurut Rivai (2011 : 159) menjelaskan bahwa seleksi adalah kegiatan
dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai
dilaksanakan. Hal ini berati telah terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi
syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam
suatu perusahaan. Proses pemilihan ini yang dinamakan dengan seleksi.
Cara-cara yang harus dilakukan dalam
proses seleksi calonkaryawan baru:
1. Non Ilmiah
Yaitu seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan atas
kriterian standar, atau spesifikasi nyata suatu pekerjaan atau jabatan. Akan
tetapi hanya didasari pada pemikiran dan pengalaman saja. Seleksi dalam hal ini
dilakukan tidak berpedoman pada uraian spesifikasi pekerjaan dan jabatan yang
akan diisi. Unsur-unsur yang diseleksi biasanya meliputi hal-hal :
a.Surat lamaran bermaterai atau tidak
b.Ijazah sekolah dan jumlah nilainya
c.Surat keterangan kerja dan pengalaman
d.Refrensi atau rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya
e.Wawancara langsung dengan yang bersangkutan
f.Penampilan dan keadaan fisik pelamar
g.Keturunan dari pelamar
h.Tulisan tangan pelamar
2. Ilmiah
Metode ilmiah merupakan metode seleksi yang
didasarkan pada spesifikasi pekerjaan dan kebutuhan nyata yang akan diisi,
serta pedoman pada kriterian dan standar-standar tertentu. Seleksi ilmiah
mencakup pada hal-hal berikut :
·
Metode kerja yang sistematis
·
Berorientasi pada kebutuhan rill karyawan
·
Berorientasi pada prestasi kerja
·
Berpedoman pada undang-undang perburuhan
·
Berdasarkan kepada analisis jabatan dan ilmu sosial lainnya
9.
Jelaskan
secara singkat langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses seleksi!
Jawab:
Langkah-langkah dalam seleksi yaitu :
a. Seleksi surat-surat lamaran
b. Pengisian blanko lamaran
c. Pemeriksaan refrensi
d. Wawancara pendahuluan
e. Tes penerimaan
f. Tes psikolog
g. Tes kesehatan
h. Wawancara akhir atasan langsung
i. Memutuskan diterima atau ditolak
j. Penempatan karyawan yang sesuai
10.
Jelaskan
secara singkat definisi kepemimpinan dan sebutkan tipe-tipe kepemimpinan yang
Anda ketahui!
Jawab:
Kepemimpinan atau leadership
merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan
rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia.
Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang
masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Menurut beberapa
kelompok sarjana (dalam Kartono, 2003); Shinta (2002) membagi Tipe
Kepemimpinan berbagai macam.
1. Tipe Kepemimpinan
Kharismatis
Tipe kepemimpinan
karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa
untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar
jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik
dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan
yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa.
Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan
teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan
pengaruh dan daya tarik yang amat besar.
2. Tipe Kepemimpinan
Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan
sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia
yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka
bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada
bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka hampir tidak pernah
memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan
atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk
mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6) selalu
bersikap maha tahu dan maha benar.
Sedangkan tipe
kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan
paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat
sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol
disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
3. Tipe Kepemimpinan
Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan
otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1)
lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter,
kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari
bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan
tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras
dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan
kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.
4. Tipe Kepemimpinan
Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1)
mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2)
pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai
situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5)
bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan
tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak
buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8)
selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat
konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada
bawahan apabila mereka patuh.
5. Tipe Kepemimpinan
Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan
ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap
orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam
kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh
bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki
keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah,
tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana
kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan
cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu
organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.
6. Tipe Kepemimpinan
Populistis
Kepemimpinan populis
berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai
dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini
mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan
Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe
administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas
administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari
teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan
dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem
administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe
kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, industri,
manajemen,modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
8. Tipe Kepemimpinan
Demokratis
Kepemimpinan demokratis
berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para
pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan
pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik.
kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi
terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis
menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti
bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya
masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin
pada saat-saat dan kondisi yang tepat.